Pemerintah, Sekolah dan Orangtua Menjadi Benteng Utama Melindungi Anak Dari Bahaya Narkoba dan Kenakalan Remaja otomotif188


MEDAN, TOPKOTA.co – Usia 12–14 tahun menjadi fase yang rawan bagi anak-anak untuk terpengaruh narkoba ataupun kenakalan remaja lainya. Di usia inilah mereka beranjak remaja sehingga perlunya perhatian khusus dari Pemerintah, Sekolah maupun orangtua untuk menjadi benteng dalam melindungi anak-anak dari pengaruh narkoba dan kenakalan remaja tersebut.

Hal itu ditegaskan Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas, saat menghadiri acara sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba dan tes urine bagi siswa SMP Negeri 26 Medan, di Jalan Pulau Sicanang, Kec.Medan Belawan, Jumat (12/9/2025).

“Karena itu, perhatian dari Pemerintah, Sekolah, dan orang tua menjadi sangat penting agar anak-anak berani menolak ajakan yang merusak masa depan mereka,”kata Rico Waas.

Dalam sosialisasi yang juga dihadiri Kapolsek Medan Belawan AKP Ponijo, mewakili Marhanlan I Belawan, Lettu Marinir Wanto, Kaban Kesbangpol Kota Medan Andy Mario Siregar, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan Benny Sinomba Siregar, Koordinator O2M BNN Provinsi Sumut Soritua Sihombing, Plt Camat Medan Belawan Yose Ferry dan Kepala Sekolah UPT SMP N 26 Medan Manggara Tua Panjaitan itu, Wali Kota Medan Rico Waas kemudian mengatakan Sekolah harus bisa menjadi pelindung sekaligus orang tua kedua bagi anak-anak. Artinya Sekolah harus mampu menjadi tempat yang aman bagi para siswa untuk bercerita jika menghadapi masalah, sekaligus memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba dalam kehidupan sehari-hari.

“Sekolah harus bisa menjadi orang tua kedua. Anak-anak harus merasa nyaman untuk berkeluh kesah agar tidak mencari pelarian yang salah, sehingga nantinya anak-anak bisa memahami apa yang harus dilakukan jika ditawari narkoba, bagaimana mereka harus menjawab, apa hukumannya, serta bahaya yang bisa merusak hidup mereka. Jangan sampai karena tidak tahu, mereka coba-coba lalu terjerumus, itu yang harus kita cegah,” tegas Rico Waas.

Selain itu dalam kesempatan tersebut, Rico Waas juga menyinggung kondisi lingkungan pendidikan di Belawan yang kerap terdampak rob, termasuk di SMP Negeri 26 Medan. Kondisi itu mengakibatkan aktivitas belajar dan mengajar menjadi terganggu karena air pasang yang masuk hingga ke ruang kelas.

“Ini butuh perhatian khusus. Apakah sekolah perlu ditinggikan atau ada solusi teknis lain, Pemerintah kota akan mencari jalan agar anak-anak tetap bisa belajar dengan baik. Kami ingin generasi muda Kota Medan dapat tumbuh kuat, sehat, dan berprestasi. Pendidikan harus menjadi benteng utama mereka,” pungkasnya.

Sebelumnya Kepala Badan Kesbangpol Kota Medan Andy Mario Siregar dalam laporanya menyampaikan kegiatan sosialisasi penyalahgunaan narkoba ini bertujuan sebagai upaya deteksi dini penyalahgunaan narkoba di Kec. Medan Belawan sekaligus sebagai sumber data untuk mengambil kebijakan.

“Sosialisasi ini diikuti 120 orang siswa yang kemudian dilanjutkan dengan tes urine,”jelas Andy Mario. (Ayu)